Daisypath Happy Birthday tickers

Kamis, 17 Maret 2011

Membalas Kasih Tuhan

Bacaan :

Kisah Para Rasul 3:1-10 (Petrus Menyembuhkan Orang Lumpuh)

Perikop ini menceritakan tentang bagaimana Rasul Petrus dan Yohanes untuk kali pertama mengadakan mujizat setelah kejadian pencurahan Roh Kudus di Loteng Yerusalem (Kisah Para Rasul 2). Cerita ini kurang lebih sama kejadiannya dengan yang terjadi di Listra pada saat Rasul Paulus menyembuhkan orang yang timpang (Kisah Para Rasul 14:8-10).

Ayat ini diceritakan tentang seorang yang setiap hari duduk di pintu Bait Allah yang timpang/lumpuh sejak lahir sehingga kehidupannya bergantung pada orang lain.

Memang setiap manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain, tapi dalam hal ini orang lumpuh ini bukan hanya butuh tapi bergantung. Bergantung itu berarti kita benar-benar dalam keadaan tak berdaya sehingga tidak bisa kalau tidak ada pertolongan orang lain (ayat 2).

Kita pun sebagai manusia, kadang diposisikan seperti orang lumpuh ini, kita tidak ubahnya seperti benalu yang hidupnya hanya bergantung kepada orang lain. Kita semua tahu, kalau orang yang lumpuh itu serba dengan keterbatasan. Pekerjaannya pun kurang lebih hanya duduk, diam dan tidak bisa bekerja sehingga hanya mengharapkan bantuan dari orang lain. Orang yang lumpuh rohaninya biasanya yang hanya mau melihat orang lain saja, yang kerjanya hanya duduk diam di pintu Bait Allah, tapi tidak pernah masuk ke dalam Bait Allah. Mereka itu bukanlah orang biasa, tapi sebenarnya orang yang sudah mengerti kebenaran Firman TUhan, tetapi tidak mau melaksanakan dan memperlabakan Firman Tuhan itu.

Persepsinya yaitu, orang timpang ini berbicara tentang kehidupan manusia yang timpang rohaninya. Orang yang hanya berprinsip “Yang penting sudah menjadi anak Tuhan, itu sudah cukup”. Padahal tatkala Tuhan memanggil kehidupan kita, banyak hal yang Tuhan mau buat dalam kehidupan kita asalkan kita Setia. Setia dalam pekerjaan Tuhan, setia berbakti dan bukan hanya duduk di pintu saja. Ingat Pintu itu sifatnya terbuka dan tertutup, siapapun yang tinggal di pintu pasti akan terjepit/terhimpit.

Bagaimana caranya kita terbebas dari semua hal ini? Tentu saja jika jita mengalami kelumpuhan rohani, kita harus disembuhkan dulu dan kemudian setiap kehidupan kita yang sudah diberikan talenta oleh Tuhan, kita perlabakan talenta itu.

Perihal orang lumpuh ini pun pernah terjadi ketika Daud hendak merebut kota Sion (yang kemudian disebut dengan kota Daud) dari bangsa Yebus. Diceritakan bahwa orang-orang lumpuh dan buta disana menolak kehadiran Daud disana, tapi Tuhan yang punya kuasa lewat Daud mampu merebut Sion.

Dalam Alkitab diceritakan kalau orang-orang timpang itu adalah orang-orang yang bercabang hati atau tidak punya ketetapan hati (1 Raja-Raja 18:21). Nabi Elia memperingatkan kalau rakyat kalau jangan berlaku menyimpang tetapi ikuti Tuhan. Bagaimana caranya?

Baca 1 Korintus 15:58 “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”

Ayat ini mengajakan kehidupan kita untuk berdiri teguh dan jangan goyah. Nah, bagaimana kita mau berdiri teguh dan tidak goyah kalau kehidupan kita masih dalam keadaan timpang rohani?

Orang yang timpang/lumpuh biasanya tidak bisa berdiri dengan tegak atau seimbang, sehingga kalau dia memaksakan untuk berdiri tegak, pasti pendiriannya akan goyah. Ayat ini berpengertian bahwa orang yang pendiriannya goyah adalah orang yang tidak berketetapan hati. Sehingga dalam hatinya sering muncul kebimbangan, keraguan ketika diperhadapkan dengan keadaan dunia, sehingga seringkali timbul pertanyaan dalam hati “Betulkan Tuhan itu?”, apakah Alkitab itu benar?, apakah begini… apakah begitu?” sehingga mulai meragukan kebenaran Firman Tuhan.

Ingat saudara, alkitab berkata orang yang hatinya tidak berpendirian/bimbang seumpama laut yang bergelora, tidak bisa tenang, terombang-ambing dengan berbagai-bagai angin pengajaran (Yakobus 1:8) sehingga ketika ada yang mulai mengajarkan Firman yang lain dari kita peroleh, mulai berkata “O.. iya ya, benar juga..” sehingga kita mulai meragukan perkataan Alkitab.

Orang yang bimbang hati seperti ini, jangan pernah berharap menerima sesuatu dari Tuhan, Yakobus 1:7-8, “Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan”

Karena itu marilah kita berusaha bangkit untuk selalu datang kepada Tuhan, rajinkan diri untuk terus bersekutu dengan Tuhan, 1 Kor 15:58 bagian akhir menjelaskan kalau kita rajin bersekutu dengan Tuhan, setiap jerih payah kita tidak sia-sia. Bagaimana cara kita memulai persekutuan dengan Tuhan? Kita semua tentu sudah memahami soal ini. Kalau masih ada yang belum faham kita sama-sama membaca :

Ibrani 10:25, “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasehati dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”

Ibrani mengingatkan kita untuk selalu rajin beribadah kepada Tuhan, saling menguatkan satu dengan yang lain, karena kita semua adalah satu tubuh di dalam Tuhan, ketika yang satu dalam keadaan lemah, kita wajib saling menguatkan dan mendoakan, itu tugas kita dan harus kita lakukan karena Yakobus 4:17 berkata “Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik tetapi tidak melakukannya, ia berdosa.”

Satu hal lagi, ketika ketimpangan rohani kita sudah dipulihkan Tuhan, baiklah kita mulai mengerjakan pekerjaan Tuhan.

Mengapa? Mengapa Tuhan mau pulihkan dan sembuhkan setiap sakit rohani kita?

Karena, Tuhan tidak pernah mau jauh dari kita. Tuhan ingin selalu berada dekat kita. Tapi kadang kita yang malah menjauhkan diri kita dari Tuhan. Semenjak pagi-pagi hari Tuhan sudah menunggu kita mencari dia, bahkan saat tidur kita pun Tuhan menjaga. Kira-kira dalam 1 hari berapa kali kita menghadap hadiratNya? Berdoa menghadap Tuhan? Bandingkan dengan 24 jam perlindungan Tuhan terhadap kita.

Sebab itu selagi masih ada waktu, mari kita mulai merubah kehidupan kita, saat Tuhan mulai memulihkan kita sebaiknya kita mulai memberi diri untuk tidak melakukan dosa lagi dihadapan Tuhan, supaya tidak terjadi hal yang lebih buruk terhadap kita. (Baca Yohanes 5:14 – “… Engkau telah sembuh, jangan berbuat dosa lagi supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk).

Dan kalau kita mulai memahami semuanya. Mungkin banyak hal yang kita naikkan kepada Tuhan, kita menginginkan sesuatu terjadi dalam hidup kita, sama seperti ayat bacaan kita kali ini, orang lumpuh ini mungkin mengharapkan materi atau pemberian mewah dari Rasul Petrus dan Yohanes, tetapi dia mendapat lebih dari itu, yaitu kesembuhan sehingga dia bisa masuk dalam Bait Allah dan memuji-muji Tuhan. Apalah gunanya emas dan perak, kalau kehidupannya masih tetap sama? Lumpuh dan tidak dapat berbuat apa-apa?

Kita pun demikian, apa yang tidak pernah terpikirkan oleh kita sebelumnya, itulah yang Tuhan sediakan bagi kita, karena Tuhan yang lebih tahu setiap kebutuhan kita. Jangan memaksakan kehendak kita kepada Tuhan, tetapi biarkan kuasa Tuhan bekerja dan memenuhi setiap kebutuhan kita.

Kamis, 25 Maret 2010

Dalam Tangan Siapa

(source by email)
Bola basket dalam tanganku berharga $19.
Bola basket dalam tangan Michael Jordan berharga $33 juta.
Tergantung ada dalam tangan siapa.
Baseball dalam tanganku berharga $6.
Baseball dalam tangan Mark McGuire berharga $19 juta.
Tergantung ada dalam tangan siapa.
Tongkat dalam tanganku menghalau binatang buas.
Tongkat dalam tangan Musa membelah lautan luas.
Tergantung ada dalam tangan siapa.
Ketapel dalam tanganku merupakan mainan anak-anak.
Ketapel dalam tangan Daud merupakan senjata dahsyat.
Tergantung ada dalam tangan siapa.
Lima roti dan dua ikan dalam tanganku menjadi beberapa potong roti isi.
Lima roti dan dua ikan dalam tangan Yesus memberi makan ribuan orang.
Tergantung ada dalam tangan siapa.
Paku-paku dalam tanganku menghasilkan sangkar burung.
Paku-paku dalam tangan Yesus Kristus menghasilkan keselamatan bagi segenap umat manusia.
Tergantung ada dalam tangan siapa.
Kau lihat sekarang, segala sesuatu tergantung ada dalam tangan siapa.
Jadi serahkan segala masalahmu, kekhawatiranmu, ketakutanmu,
harapan-harapanmu, impian-impianmu,
keluargamu, kawan serta sahabat-sahabatmu
dalam tangan Tuhan sebab…
segala sesuatu tergantung ada dalam tangan siapa.

Pesan ini sekarang ada dalam tanganmu.
Apa yang hendak KAU lakukan dengannya?

Tergantung ada dalam tangan siapa.

Selasa, 09 Februari 2010

Word of God Speak

by Mercy Me

I'm finding myself at a loss for words
And the funny thing is it's okay
The last thing I need is to be heard
But to hear what You would say

[CHORUS]
Word of God speak
Would You pour down like rain
Washing my eyes to see
Your majesty
To be still and know
That You're in this place
Please let me stay and rest
In Your holiness
Word of God speak

I'm finding myself in the midst of You
Beyond the music, beyond the noise
All that I need is to be with You
And in the quiet hear Your voice

[REPEAT CHORUS 2x]

I'm finding myself at a loss for words
And the funny thing is it's okay

Senin, 18 Januari 2010

Malam Yang Lain

Gadis muda berkemas cepat
Melipat pakaian, mengunci lemari dan jendela kamar
Mengambil sepatu dan mengendap-endap keluar kamar
Dia beranjak pergi menuju pintu belakang yang sengaja tak dikunci
Dan sewaktu melewati kamar ibunya, dia berhenti
dan mendengarkan ibunya berkata :

"Tuhan,
Katakan pada putriku bahwa aku mencintainya
dan aku tak ingin dia pergi jauh
kami menyebutnya malaikat yang paling istimewa
dan Tuhan,
katakan padanya lagi bahwa aku tak pernah sungguh-sungguh membencinya
ketika kata-kata kasarku keluar saat ku marah.
aku hanya ingin dia menyayangiku dan mematuhiku saja."

Gadis itu terdiam, berpikir sejenak
kembali mengendap-endap ke kamarnya
mengunci pintu dan mematikan lampu.

Hari berikutnya, malam yang lain pula.

Dia merindukan sesuatu yang tak nyata
Dan gadis muda berubah menjadi dewasa
Berpegang pada iman yang hampir padam
dia berdoa :

"Tuhan,
tolong katakan pada ayahku bahwa aku mencintainya
dan bahwa aku berharap dia terus mencintaiku.
ketika yang lain mentertawakan kehidupan kami
aku bangga kepadanya
saat dia tak mampu berusaha dan merasa tak berharga
bagiku dia masih seorang ayah terbaik di dunia
dan Tuhan,
katakan padanya lagi bahwa yang kuinginkan cuma sepasang sayap
bukan sebuah sangkar indah yang berkilau
aku ingin dia mengerti semuanya
bahwa aku bukan boneka kecilnya lagi".

Gadis itu membetulkan piyamanya
mengunci pintu dan mematikan lampu.

Hari berikutnya, malam yang lain pula.
Selembar tahun tersibak.

Cahaya bulan menembus keatas meja kosong disamping jendela
Gadis muda duduk disamping meja
berlutut dan memejamkan mata
dia berdoa :

"Tuhan,
tolong katakan pada kekasihku bahwa aku mencintainya
dan berharap dia tak pernah jauh dariku
aku memikirkannya setiap hari dan aku harap dia pun begitu padaku
dan Tuhan,
katakan padanya lagi bahwa
aku mungkin tak bisa bersamanya
karena keadaan yang tak biasa
dan keharusan yang tak bisa di tolak
buatlah dia mengerti ini cuma sebuah situasi buruk".

Gadis itu menyisir rambut, membetulkan selimut
mengunci pintu dan mematikan lampu.

Hari berikutnya, malam yang lain pula.
Gadis muda masih di tempat yang sama.
melipat tangan dan memejamkan mata
dia berdoa :

"Tuhan,
tolong katakan pada semua
bahwa aku mencintai mereka dan berharap mereka pun mencintaiku
dan Tuhan,
buatlah ku tidur nyenyak malam ini
siapkan hari yang indah buatku besok".

Sabtu, 28 November 2009

Celakamu Bukan Celakaku

Mati aku...
kataku pada diriku...
kejadiannya begitu cepat terjadi,
aku tak sempat mengedipkan mata.
tiba-tiba saja dia pergi menghilang...

Wah celaka...
aku tertipu lagi kali ini...
secepat kilat bayangannya itu menghilang
diantara ribuan hembusan nafas dan peluh didepan mata
dan sekali lagi ku tak bisa menyimak gambar dirinya
bahkan dengan ekor mataku sekalipun

Haduh...
kupikir ku jagoan sekarang
tapi ternyata...
ada iblis jantan yang lebih lihai dariku
cakarnya sempat melukai lenganku
dia nyaris menguras hatiku tapi aku tak sadar sama sekali...

Bodoh... bodoh...
Mestinya kucekik saja dia ketika bertemu pertama kali
kupatahkan tandukmu biar kau tak bebas bergerilya lagi
halah... kenapa baru terpikir sekarang?
mungkin lain kali belati langsung kudaratkan ke jantungnya kalau bertemu
biar dia tahu bagaimana upah menipu.

Mati aku...
kataku pada diriku sendiri..

Eh, tapi jangan mati dulu...
kataku lagi pada diriku...
kita selesaikan dulu persoalan ini
sampai semua tuntas
dan biarkan jiwanya yang mati dan gentayangan di lembah hantu
bukan diriku..

Dia mungkin jagoan
tapi aku seorang ksatria..
Aku pasti bisa membuatnya berlutut padaku
aku bisa membuatnya menderita karena aku
dalam sekejap aku bisa menghabisimu kalau ku mau

Haduh... celaka... mati aku...
siapkan kata-kata itu untuk dirimu
ketika kau tersesat dan bertemu denganku sayang..

Kamis, 29 Oktober 2009

Belajar

Belajar adalah memulai,_
Memulai hidup untuk sebuah pelajaran.

Belajar adalah lagu,_
Lagu yang bersenandung indah dari hati.

Belajar adalah waktu,_
Waktu yang datang disaat yang tepat.

Belajar adalah sukses,_
Sukses menyisihkan duka.

Belajar adalah gembira,_
Gembira ketika aku tak mampu tertawa.

Belajar adalah kunci,_
Kunci untuk menutup semua pintu masa lalu.

Belajar adalah takut,_
Takut untuk melakukan kesalahan yang sama.

Belajar adalah mencoba,_
Mencoba untuk melakukan sesuatu.

Belajar adalah merubah,_
Merubah keadaan menjadi lebih baik.

Belajar adalah berpikir,_
Berpikir sebelum memulai sesuatu.

Belajar adalah mengulang,_
Mengulang kesuksesan yang tertunda.

Belajar adalah jujur,_
Jujur dalam segala hal.

Belajar adalah berani,_
Berani mengakui kesalahan sendiri.

Belajar adalah hidup,_
Hidup dari pembelajaran.

Senin, 19 Oktober 2009

Hapus Aku

Diam dan dengarkan..
Gadis kecil itu menangis tanpa suara..
Dia disudut persimpangan dengan baju indah sedang memeluk boneka babi pink..
Kau dengar??
Oo... aku tahu suara gaduh jalan kendaraan lalu lalang
membuat kau bingung dan bahkan tak mendengar suara isak kecilnya..

Diam dan lihatlah..
Begitu banyak tubuh dan peluh disekitarnya, tapi tak ada yang peduli..
Dia nyaris jadi incaran penjahat jalanan yang suka menculik dan menyiksa anak kecil sampai mati..
Apa kau lihat??..
Ya.. ya.. matamu terlalu sibuk memandang indahnya kota
sehingga sosok mungil yang indah itu tak sempat kau perhatikan..

Pandang aku dan bicaralah..
Kau tau? aku menunggumu berhari-hari disini..
Aku tak ubah anak kecil itu yang kehilangan arah pulang dan tak seorangpun mau menolong..
Ada apa?
Jawablah.. aku bertanya..
coba lihat dia lagi,.. lihat tangannya yang gemetar,.. mata kecilnya yang menangis..
tak ubahnya seperti jiwaku..

Ok,.. dengar..
Kalau kau merasa susah dirumahku
Pergilah saja..
aku tak akan merantai jiwamu disini, tapi aku tak bisa membuka gemboknya..
Pakailah kapak.. karena kuncinya sudah ku buang di tengah laut..
Tusuk aku sekalian,..
Hapus aku,..
Biar tak ada lagi yang tertinggal diantara kita..

Diamlah..
Selamanya saja kalau kau mau..
Aku tak akan menahanmu lagi..
Jiwaku pun sudah melayang..
Telah hilang pergi,.. entah pulang.. entah diambil orang..
Sudah terhapus bersih..

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites