Daisypath Happy Birthday tickers

Kamis, 26 Maret 2009

My Hope is In You, Dad . .

Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu?,
ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?
Jika aku mendaki ke langit, Engkau disana;
jika aku menaruh tempat tidurku didunia orang mati,
disitupun Engkau.

Jika aku terbang dengan sayap fajar,
dan membuat kediaman di ujung laut,
juga disana tangan-Mu akan menuntun aku
dan tangan kanan-Mu memegang aku.

Jika aku berkata:
"Biarlah kegelapan saja melingkupi aku,
dan terang sekelilingku menjadi malam,"
maka kegelapan bagi-Mu,
dan malam menjadi terang seperti siang;
kegelapan sama seperti terang

Mazmur 139:9-12

Jumat, 13 Maret 2009

Sudut Jiwa Yang Terhilang

sekantung jiwa terbang melayang
diantara lorong hati yang pekat
akulah dia sebentuk hati yang pernah datang
membawa semangkok penuh cahaya harapan
diantara beribu daun kering yang terbang melayang jauh

diam dan berusaha lari dari sebuah kekesalan hati
hidup terhimpit diantara ragu dan ketidak pastian
ah mestinya aku tak seperti ini
saat kulihat dirimu disudut penantianku

aku hidup diantara dinding kaku yang membujur
sepanjang hati yang tak pernah tahu
apa sebenarnya yang terjadi di luar sana
seberapa jauh harapan itu meninggalkan ku
ketika ku coba berdiam diri menunggu jiwa yang pergi menghilang

angin mencoba menjelaskan
awan bicara melawan arah
diantara tumpukan lembar-lembar bijak yang tak bisa kuraih
tapi kau menimbun akal sepanjang waktu
mana mungkin ku bisa seperti itu
kupastikan mencarimu diantara hembusan ribuan nafas
sampai ku lelah berjalan menyusuri tiap detik peluhku

sebaiknya ku tak memandangmu
seharusnya jiwa kecil ini tak mengharapkanmu

dan sekarang
aku berdiri di tepian padang gundah
bersama rumput kering yang masih menempel di antara jemari kaki
kuberangkat jauh meninggalkan penyesalan
berlabuh diantara seribu bayanganmu yang semakin hilang
akulah dia
sebentuk hati yang terlepas dari genggaman sebuah jiwa
yang semakin jauh pergi meninggalkan sudut dinding kaku hatiku

hey..
bangunkan aku sekarang..
aku tak ingin kembali ke masa itu..
karena ku tak mau jadi jiwa yang terhilang..

dedicate t "AD"

Selasa, 03 Maret 2009

Aku dan Sahabatku

Manusia bisa berubah,..tapi Persahabatan Akan Tetap Abadi

Memang benar,

Kehilangan seorang teman seolah-olah menjadi suatu beban berat bagiku, ketika akhirnya aku menyadari bahwa banyak persahabatan yang mengalami perubahan, aku dan sahabat-sahabatku bukanlah satu-satunya yang mengalami keretakan seperti ini. Dan akupun menyadari bahwa hal ini merupakan bagian yang normal dari suatu kehidupan yang harus aku jalani, aku mulai bisa lebih santai dan berusaha merelakannya.

Orang bisa berubah, tapi tidak berarti aku mesti kehilangan rasa sayangku pada sahabat-sahabat terbaikku. Meski banyak hal yang sekarang sudah berbeda, tidak berarti aku mesti melupakan saat-saat indah dan konyol yang pernah aku dan sahabatku lalui bersama. Aku akan selalu menyimpan kenangan-kenangan lama itu di tempat aman di hatiku. Kisah tersebut telah banyak mengajariku bahwa aku akan mengalami banyak perubahan berbeda sepanjang hidupku dan mereka.

Yang sulit bukanlah melenyapkan kenangan, melainkan bagaimana aku bisa mengumpulkan kekuatan untuk merelakannya. Dan sekarang yang terbaik adalah maju terus dan merelakan masa lalu dan biarkan selebihnya di tangan Tuhan.

Aku memang bukanlah tipe sahabat yang baik, karena kadang aku suka memaksakan kehendakku sendiri pada sahabat-sahabatku. Mungkin ini adalah salah satu dari sekian banyak faktor dari penyebab mengapa mereka meninggalkanku. Bukan apa-apa, tapi karena ketergantungan. Aku seperti kehilangan pegangan saat mereka tidak ada. Aku sangat tidak bisa lepas dari bayang-bayang sahabat, bahkan untuk mengambil suatu keputusanpun aku pasti mengandalkan mereka. Itulah kekuranganku, dan aku menyadarinya. Tuhan, ampuni aku karena selalu mengandalkan manusia daripada Engkau. Aku baru menyadarinya sekarang, karena semuanya sudah kutuai, kesia-siaan dan kesusahan adalah akhir dari semuanya.

Pada akhirnya aku hanya bisa menyesali semua keputusan yang aku ambil, menangis adalah satu-satunya pilihan terakhir yang harus aku lakukan. Aku terbelenggu dengan rasa ketidakpastian hidup dan frustrasi yang amat dalam hanya karena kehilangan seorang teman bicara. Aku berulangkali mencoba untuk tenang, tapi itupun tak mampu membendung kesedihanku. Apalagi beberapa waktu terakhir ini aku benar-benar dikerjain habis-habisan sama beberapa teman yang sudah kuanggap sahabat. Aku cm bisa geram, marah dengan emosi yang sangat menyala-nyala, tapi itu semua tak bisa merubah keadaan yang telah terlanjur terjadi.

Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara. Amsal 18:24

Beberapa waktu terakhir ini, aku kenal dengan seseorang, Peter namanya. Dia baik dan sangat menyenangkan kalau diajak bicara. Hatinya sama besar dengan langit yang tiada terbatas. Saat kami bicara, aku merasa seperti diberkati karena pembicaraan kami banyak membicarakan hal-hal yang mendatangkan kedamaian dihatiku. Kadang kami bicara sambil tertawa, berlimpah ruah dengan keceriaan. Dia itu teman yang sangat baik dan luar biasa, berbeda dari teman-temanku yang lain. Tuhan memang baik, Dia melakukan perkara yang besar disaat-saat yang tak terduga.

Tuhan tahu saat aku perlu pegangan hidup, saat aku kehilangan sahabat yang terdekat, Tuhan memberikan seorang sahabat yang lain, yang lebih baik dari sebelumnya. Bahkan mampu mengubah pandangan hidupku menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. Kalau dulunya aku biasanya menghabiskan waktu bersama dengan sahabat-sahabatku dengan jalan-jalan dan bersenang-senang tanpa mendatangkan sesuatu yang mungkin lebih berguna. Tapi sekarang, aku dan sahabat baruku lebih banyak berdiskusi, membicarakan bagaimana berkat Tuhan.

Sahabat baruku ini sangat membantuku, apapun masalahku, saat aku membicarakan bersama dengannya, pasti aku punya jalan keluar. Kami sering membicarakan banyak hal, dari hal-hal yang penting sampai yang tidak penting. Dari hal-hal yang masuk akal sampai yang tidak masuk akal sekalipun. Aku banyak mengerti bahwa kehidupan ini selalu berputar, kadang memang ada saatnya bagiku untuk susah tapi saatnya sekarang bagiku untuk melupakan segala hal yang mendatangkan kesusahan bagiku karena aku percaya bahwa aku adalah ciptaan Tuhan, jadi Tuhan sangat tahu setiap kesusahan dan kebutuhanku.

Kesimpulannya adalah, sahabat baruku ini adalah sukacita, anugrah, kekuatan yang tak terduga, luar biasa yang tak dapat ku lukis dengan kata-kata.

Tapi bagaimanapun juga, seorang sahabat sejahat-jahatnya mereka tetap punya tempat spesial buatku, memang benar kalau teman-temanku yang dahulu lebih banyak membuatku susah dan sengsara, tapi justru aku banyak belajar dari mereka, bagaimana memberi disaat aku berkekurangan. Bagaimana menolong orang lain disaat akupun sebenarnya memerlukan pertolongan. Dan aku belajar bahwa tanpa merekapun aku bisa hidup sendiri karena aku sebenarnya sangat kuat dan berharga bahkan sangat berharga. Tuhan memang adil, Praise God.

Karena aku sangat menghargai nilai sebuah persahabatan, maka aku sangat berharap kalau persahabatanku kali ini bukanlah untuk suatu jangka pendek setelah dua atau tiga bulan kedepan aku harus kehilangan lagi, tapi untuk waktu yang tak terbatas, walau harus ku akui bahwa tidak ada persahabatan sejati hanya Tuhan satu-satunya yang mampu menjadi sahabat baikku disaat-saat jiwaku terasa kering.

Tuhan memang tak kelihatan,.. tapi aku sungguh yakin bahwa aku hidup sekarang bukan karena melihat tapi percaya akan Bapa yang tidak kelihatan.. Lewat sahabat-sahabat terbaik yang Bapa beri.. aku tahu Bapa memberiku kekuatan baru tiap hari

Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. Amsal 17 : 17

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites