Daisypath Happy Birthday tickers

Selasa, 21 April 2009

Perempuan


Perempuan itu..
..cahaya di pagi hari
..gelembung-gelembung sabun berwarna-warni
..embun di setiap helai daun
..langit luas tanpa batas
..alunan musik indah yang terdengar
..gemericik air sungai yang sejuk
..hamparan ladang yang indah menghijau
..mutiara di tengah lautan

Perempuan itu..
..awan putih yang berarak dari satu tempat ke tempat lain..
..bisikan hati yang indah untuk didengar
..kumpulan puisi yang tertulis indah di antara ribuan hati..
..sutra halus yang tak ternilai harganya..
..mata uang yang hilang dan tak tergantikan nilainya..

Perempuan kadang tak bisa melawan
tapi perempuan mampu berjuang

Perempuan sering tak bisa menghindar
tapi perempuan adalah sosok ksatria

Perempuan banyak kali terhina dan terlupakan
tapi perempuan akan selalu dikenang

Kami perempuan..
tak pernah mengenal kata menyerah dalam segala hal
karena kami berjuang mempertahankan naluri dan kesempatan
karena itulah kami bertahan sampai sekarang..
hati kami satu dan seribu jiwa ada pada kami
dan apa yang kami punya tidak ada padamu
kami memberi dengan hati bukan dengan kekerasan dan pemaksaan

Perempuan itu..
... adalah kami ...

Minggu, 19 April 2009

Speak Up !!


"Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya"
- Amsal 31:26

Sudah setahun ini saya diminta mengajar subyek public speaking untuk siswa kelas 4-6 SD. Banyak teman saya yang heran mendengar saya mengajar subyek tersebut untuk anak-anak SD. Dan, saya menjelaskan bahwa subyek ini akan menjadi ketrampilan yang akan mengantarkan mereka belajar berkhotbah atau menyampaikan firman Tuhan.

Salah satu poin yang saya ajarkan adalah ketika kita berbicara, maka kita perlu tahu apakah yang hendak kita bicarakan. Dengan demikian, kita tidak hanya sekedar berbicara saja. Meski demikian - namanya juga anak-anak ada saja yang mulutnya usil mengata-ngatai temannya. Meski maksud mereka bercanda, namun di kelas saya, ada peraturan bahwa setiap pembicaraan haruslah memiliki makna dan tujuan.

Sepatutnya kita pun memikirkan hal yang serupa. Ketika kita berbicara, maka kita tidak hanya akan mengeluarkan perkataan. Acap perkataan sampah keluar dari mulut kita ketika amarah sedang tidak terkendali. Sebaliknya pula ketika sedang bercanda, maka perkataan sia-sia pun tak jarang meluncur begitu saja. Sesungguhnya sebagai anak Tuhan, kita pun perlu memiliki ketrampilan berbicara. Tak perlu berlatih public speaking. Tetapi berlatih memperkatakan firman Tuhan pada tempatnya atau hal-hal yang dipenuhi dengan hikmat Tuhan.

Tentu saja kita tidak perlu selalu bersikap seperti orang aneh yang apa saja selalu dijawab dengan isi Alkitab. Buang setiap perkataan sia-sia, perkataan kotor, perkataan sampah, hentikan gosip, dusta, kata-kata yang kotor, mencemooh, menghina, dan merendahkan orang lain.
Bukankah kita telah ditebus oleh darah Yesus? Tuhan menebus seluruh hidup kita tanpa terkecuali. Tidak akan dibiarkanNya, lidah dan mulut kita tidak ikut dalam proses penebusan itu. Tentu saja aneh bukan?

Tuhan menginginkan kita memiliki hidup yang benar di hadapanNya. Itu termasuk membuka mulut dengan benar.


~ diambil dari seri renungan bulanan Wanita ~


Doaku...
Tuhan,.. ampuni aku dari perkataan sia-sia yang pernah kuucapkan.
Tuhan,.. perbaharuilah caraku berbicara agar tidak mendatangkan dosa bagiku dan bagi orang lain..

Sabtu, 18 April 2009

Sahabat Yang Bukan Sahabat

artikel niy diambil dari renungan harian Wanita edisi April 2009

"...tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, menceraikan sahabat yang karib."
-Amsal 17:9

Saya merasa sangat nyaman dan hendak bercerita banyak hal dengan seseorang. Ketika saya bercerita sesuatu yang saya anggap penting dan membutuhkan saran serta dukungannya. Tiba-tiba ia mengeluarkan beberapa pernyataan yang bukannya mendukung, bukannya saran, malah sebuah tuduhan, menghakimi saya dan mengungkit masa lalu. "Perkara" yang tadinya nyaman untuk dibahas berubah menjadi "perkara" yang panas yang menimbulkan pertengkaran dan sakit hati. Inikah sahabat yang sama sekali tidak "bersahabat"?

Kerap kali kita mengaku sebagai orang Kristen yang baik, mau berbagi kasih, mengaku sebagai saudara di dalam Kristus, namun posisi kita sebagai saudara atau sahabat tidak sesuai dengan tindakan kita. Kita malah sering menimbulkan masalah dan mencari-cari perkara baru yang membuat suasana bukannya menjadi lebih baik, malah menjadi sebaliknya, lebih parah dari keadaaannya. Kita menjadi batu sandungan. Dengan sesama orang Kristen saja bisa menjadi musuh, apalagi dengan orang lain.

Jika kita telah memiliki hubungan yang baik dengan seseorang, jagalah hubungan itu agar tetap awet, mesra dan jauhi pertengkaran, jangan ciptakan pertengkaran atau masalah.Justru masalah yang ada diselesaikan. Orang yang mencari-cari masalah adalah orang yang tidak suka damai dan orang yang tidak suka damai itu adalah orang yang membenci kebenaran. Kebenaran Tuhan mengajarkan kita tentang kedamaian dan untuk terus tinggal dalam kedamaian itu sendiri.

Ketika kita memutuskan untuk menjadi sahabat, maka jadilah sahabat yang sesungguhnya. Ketika kita memutuskan untuk menjadi pengikut Kristus, maka jadilah anak Tuhan yang sesungguhnya yang selalu berupaya menciptakan kedamaian dan suasana nyaman..

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites