Markus 11 : 2 – 3, “.. Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk kesitu, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah kemari. Dan jika ada orang mengatakan kepadamu : Mengapa kamu lakukan itu, jawablah : Tuhan memerlukannya.. “
Dari hal kerajaan sorga dalam Alkitab banyak dikisahkan dengan perumpaan, namun kali ini kita berbicara mengenai proses bagaimana Tuhan memakai anak-anak muda pada waktu akhir zaman.
Sebagian besar orang tidak akan mengerti apa hubungan ayat ini dengan anak-anak muda, atau hubungannya dengan akhir zaman, atau bagaimana bagaimana prosesnya.
Perikop ini diberi judul keledai muda karena sesuai dengan pembacaan Alkitab yaitu tentang ketika Yesus datang ke yerusalem pada kali terakhir sebelum dia ditangkap memakai keledai muda.
Keledai muda ini adalah gambaran anak-anak Tuhan (anak-anak muda).
Pertanyaan yang muncul sekarang, kenapa Tuhan memakai keledai dan bukan kuda atau binatang-binatang gagah lainnya?
Begini, ada beberapa sifat keledai yang pada umumnya kita tahu (kita mendengar dengan telinga rohani, karena segala sesuatu di dalam Alkitab adalah rohani).
1. Bodoh
Memang benar, keledai itu binatang yang bodoh, dan karena kebodohannya itu keledai ini menjadi penurut. Anak muda Tuhan sebaiknya pun punya sifat ini, tapi dalam hal ini tentunya yang dimaksud adalah bodoh dalam dosa. Banyak hal sekarang ditawarkan dunia bagi anak-anak Tuhan, keindahan dunia beserta isinya, hirup pikuk kesenangan yang tidak habis-habisnya. Sebaiknya kita memang bodoh dalam hal itu.
2.Tajam Pendengaran
Keledai itu biasanya punya pendengaran/insting yang tajam, ketika mungkin diperhadapkan dengan bahaya, dia pasti akan menghindar.
Waktu Sekolah Minggu kita pasti pernah mendengar cerita tentang Bileam dan Keledainya. (Bilangan 22:1-35). Keledai Bileam ini adalah satu-satunya binatang di dalam Alkitab yang diceritakan bisa berbicara (ay 28). Tuhan memakai mulut Keledai ini untuk mengingatkan Bileam akan kesalahannya.
Sebagai anak Tuhan, kita perlu juga punya pendengaran tajam terhadap segala maksud Tuhan di dalam kehidupan kita. Ketika diperhadapkan masalah, kadang kita menganggap itu suatu kesalahan, tapi kita pakai firman Tuhan untuk belajar memahami apa maksud Tuhan.
Dalam Kitab Samuel pun diceritakan tentang bagaimana Tuhan memanggil Samuel pada waktu dia masih muda (baca 1 Samuel 3:1-21). Masih banyak juga cerita dalam Alkitab bagaimana Tuhan memakai anak muda untuk berkarya bagi Dia.
3. Dengar-Dengaran/Penurut
Keledai adalah sejenis kuda yang biasa dipakai zaman dahulu sebagai alat transportasi dsb karena keledai ini sangat jinak. Selain jalannya lamban karena harus menanggung beban, keledai ini juga biasanya penurut dan dengar-dengaran terhadap perintah tuannya.
Anak muda Kristen juga sebaiknya menjadi anak yang dengar-dengaran. Terhadap orang tua terlebih terhadap keinginan Tuhan dengan hidupnya. Banyak sekali dijumpai anak muda yang suka sekali melawan/membangkang terhadap orang tua. Hal ini dikarenakan banyak hal, diantaranya karena lingkungan dan pendidikan. Lingkungan yang baik secara otomatis memberikan pengaruh yang baik terhadap anak, begitu pula sebaliknya. Pendidikan juga perlu karena menentukan karakter dan sikap anak terhadap orang sekitarnya, termasuk orang tua. Didikan yang baik membuat anak menjadi penurut dan hormat terhadap orang tua. Terlebih kita hormat kepada Tuhan.
4. Menanggung Beban
Pada zaman dulu, keledai biasanya dipakai orang untuk mengangkut beban ketika melakukan suatu perjalanan jauh.
Kata Tuhan berkata, jikalau kita mau mengikut Dia, kita harus sangkal diri dan pikul salib tiap-tiap hari (Matius 16:24). Bagaimana caranya sangkal diri dan pikul salib? Yaitu dengan cara kita banyak duduk diam di kaki Tuhan, berdoa dan berpuasa.
Banyak orang yang mungkin dulunya sebelum mengikut Tuhan hidupnya berkelimpahan dan sangat diberkati, tetapi ketika mengikut Tuhan kehidupannya berubah. Itulah proses Tuhan, banyak yang mengeluh, tapi itulah cara Tuhan. Maukah kita menanggung beban tiap hari? Itu jawabannya ada pada diri kita masing-masing.
Berkaca dari kehidupan Ayub. Dalam Ayub 1 dijelaskan bahwa Ayub adalah orang terkaya dari semua orang yang ada di timur, orang yang benar dimata Tuhan dan tidak berbuat dosa (Ayub 1:1-3). Dalam keadaan dia diijinkan Tuhan untuk dicobai iblis hidupnya tetap pada Tuhan walaupun dia mengalami kekecewaan karena ditinggal keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Ayub 7:1 berkata, “Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan?”
Kita pun seharusnya memang berhati besar seperti Ayub, segala sesuatu yang baik kita terima dari Tuhan, tetapi segala proses Tuhan pun kita harus hadapi dengan hati bersyukur (Ayub 2:10).
Sekarang ada pertanyaan lagi, kenapa anak muda yang dipilih? Mengapa bukan orang tua? Apakah nanti hanya anak muda yang diselamatkan Tuhan pada waktunya nanti?
Begini, mengapa anak muda yang dipilih Tuhan?
Karena anak muda adalah tulang punggung gereja, orang tua biasanya dalam organisasi gereja disebut dengan tua-tua sidang, dan yang menjalankan segala sesuatu adalah orang muda.
Secara fisik pun, orang muda masih bertenaga dan lebih kuat kemampuan daripada orang tua. Namun dalam hal ini, bukan berarti pekerjaan Tuhan milik orang muda saja, tapi siapa saja, selama kita mampu memberikan waktu dan tenaga untuk mau dipakai Tuhan itulah yang disebut keledai muda. Kita semualah orang-orang muda di dalam Tuhan.
Kisah Para Rasul 2:17-18, sangat jelas kalau Tuhan akan mencurahkan RohNya kepada semua manusia, termasuk orang tua dan anak muda sehingga mereka akan bernubuat, melihat penglihatan-penglihatan dan mendapat karunia mimpi (yang tentu saja mimpi-mimpi yang rohani).
Berikutnya, timbul pertanyaan apa sebenarnya yang menjadi tugas kita? Tuhan memilih kita untuk tugasNya yang mulia, apakah itu yang sebenarnya?
Banyak orang berprinsip, ketika kita mengenal Tuhan memberi diri lahir baru dan beriman, melakukan perbuatan yang baik, kita sudah tentu diselamatkan.
Itu tidak salah, ketika kita mengenal Tuhan hal pertama yang kita lakukan adalah bertobat dan menyesali semua perbuatan kita, member diri lahir baru lewat baptisan itupun benar, karena Tuhan sendiri pun memberi contoh yang demikian (baca Matius 3:13-17) karena lewat baptisan kita menguburkan segala dosa lama dan membebaskan kita dari kutuk dosa. Ingat firman Allah berkata setiap orang yang tidak lahir baru, melihat Kerajaan Allah saja tidak berlayak (Yohanes 3:3), apalagi masuk kedalamnya (Yohanes 3:5).
Banyak orang akan menentang hal ini, tapi Firman Tuhan itu Ya dan Amin. Berbuat baik, itu sudah kewajiban. Semua orang benar beriman pasti berbuat baik, tapi tidak semua orang baik itu beriman. Titus 3 :5 menjelaskan bahwa kita diselamatkan Dia bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan. Jadi berbuat baik saja tidak cukup. Ingat itu.
Jadi apa tugas utama kita ?
Keseluruhan Kitab mengajarkan apa yang yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita terhadap pelayanan kita terhadap Tuhan. Memang mengikut Tuhan tidak selalu dalam keadaan senang, tapi lihat dan peganglah terus janji Tuhan, dalam masa muda kita ada baiknya kita member dir untuk pelayanan, kita bersaksi dimana saja kita bias bersaksi bagikan Firman, Tuhan sudah memberikan kita talenta kita masing-masing. Mungkin ada yang merasa malu dan canggung karena tidak pintar berkata-kata atau takut di dera karena memberitakan injil.
Satu hal yang selalu menjadi pegangan kita Rasul Paulus berkata dalam 2 Timotius 1:7-8 “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita..”
Masih kurang? Lukas 21:17-19, kita akan dibenci banyak orang karena Tuhan, tapi biarpun demikian asalkan kita tetap bertahan, sehelai rambut dari kepala kita pun tidak akan jatuh kalau tidak diijinkan Tuhan. Dalam artian kita mendapat full perlindungan dari Tuhan.
Jadi, sudah siapkah kita jadi keledai muda akhir zaman? Jika iya persiapkan dirimu untuk itu.
Jangan biarkan hidup kita berlalu dengan percuma. Ingat selalu pesan untuk orang muda dalam Pengkhotbah 11:9 hidup dalam kesenangan dunia yg berakhir pada kesia-siaan. Jangan pula kita menjadi seperti anak muda kaya yang bodoh (Matius 19:16-26). Jangan pula kita menjadi seperti 5 anak gadis yang bodoh (Matius 25:1-13). Tetapi kita siapkan diri kita untuk masuk dalam pekerjaanNya yang besar nanti, yaitu masa penuaian akhir dan kita akan memperoleh setiap upah kita masing-masing untuk itu.
Matius 5 :11-12 “Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacitalah karena upahmu besar di sorga…”